Jumat, 29 April 2011

Oleh: Noviane Asmara

Ibu...

Ketika ku berkata dengan nada tinggi padanya, beliau hanya tersenyum sambil mengelus-elus pundakku penuh kasih. Ketika aku mendapat bonus dan dengan arogannya pergi liburan tanpanya untuk bersenang-senang dengan teman-temanku, beliau hanya berkata “hati-hati, Dhe.”

Tapi, ketika aku sakit , terkapar dan sendirian di tempatku merantau, beliau-lah orang yang pertama datang menjenguk dengan rasa paniknya yang luar biasa dan lalu merawatku layaknya aku seorang bayi. Dan ketika aku dalam keadaan terpuruk, putus asa dan tertekan, hanya pelukan lembut beliau-lah yang bisa menghapus segala nestapa dan lara ini.

Tangan ajaib beliau penuh dengan berkah dan keteduhan, bagaikan  As-syifa—obat untuk diriku.
Sering kubertanya-tanya, terbuat dari apakah hati beliau. Bagaimana beliau bisa selalu tenang, selalu lembut, penuh dengan rasa sabar, sarat dengan pengampunan dan juga menyimpan cadangan energi begitu besar dikala anak-anaknya lari pada beliau.

Mamah… Dhe sayang banget ama mamah”.

Kalimat itu pernah dengan malu-malu aku lontarkan kepada beliau, saat beliau menghiburku dengan cerita-ceritanya yang sarat wejangan dan selalu berhasil mendinginkan hati dan otakku  yang sedang error.
Beliau pernah berkata bahwa sampai kapan pun, aku akan selalu menjadi gadis kecilnya. Beliau akan selalu ada di sampingku kala aku terjaga dari mimpi burukku dan akan selalu membuatkan segelas teh manis hangat di saat aku kedinginan.

Mamah, kau memamg manusia super, makhluk yang diciptakan Tuhan dengan segala kelebihan yang tidak dimiliki oleh seorang pria.

Kau  ibarat dian yang akan selalu menyala demi menerangi jalan hidupku yang masih tertatih. Kau ibarat selimut tebal yang siap menghangatkanku dikala dingin melanda.

Kaulah Malaikat Pelindungku, yang selalu menyertaiku dengan doa-doa indahmu dan selalu siap memayungiku dengan sayap kasihmu yang terbentang tanpa batas.

Bagiku, tak ada seorang pun yag dapat menggantikan peran muliamu, peran yang hanya bisa dilakukan olehmu. Wanita yang telah melahirkanku. Wanita yang di mana surga berada di bawah telapak kakinya. Peran yang sangat terhormat, dengan menjadi seorang Ibu.

Mamah…

Untuk keseribu kalinya, Dhe ingin katakan kalau Dhe sayang dan sangat mencintai Mamah.

Luv you, Mom.

Pelukanmu, akan selalu aku butuhkan seumur hidupku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar