Selasa, 26 April 2011

Oleh: Dion Yulianto

Kita Semua, Sayaaang Bunda!

Aku tidak bisa mengikat tali ayam, beliau mampu. Aku dari dulu tidak tega kalau disuruh menyembelih ayam, beliau sanggup. Aku tidak berdaya membuat tamu kerasan, tapi beliau mengubah sahabatku menjadi sahabat-sahabat barunya. Ketika kandang ayam—yang menjadi sumber penghidupan kami dulu itu—aku jauhi sambil menutup hidung, beliau justru membersihkannya, menegakkan papan-papannya, menambahkan airnya dan memberikan pakannya. Sungguh, sekolahku, kuliahku, pekerjaanku di depan komputer seperti saat ini adalah berkat jasa beliau mengotong, membeli dan menjual kembali ayam-ayam itu. Kepahlawanan beliau laksana epos nan sangat indah, tidak tertuliskan tapi begitu merekat dalam dada. I love you, Bunda. My mom is really my hero!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar