Minggu, 01 Mei 2011

Oleh: El Fietry Jamilatul Insan

Mamaku tidak cantik,tapi wajahnya selalu bercahaya dengan air wudhu yang senantiasa membasahi wajahnya. Merdunya alunan suara Mama saat melantunkan ayat-ayat suci di penghujung senja setiap hari. Mama tak pernah ingin masuk surga seorang diri,bahkan kalau bisa Mama akan mendahulukan anak-anaknya dan membiarkan dirinya tertinggal di belakang pintu surga asalkan anak-anaknya masuk semua. Mama yang pertamakali mengajariku mengenal Tuhan dan bagaimana cara mencintainya. Mama yang selalu menjaga dan melindungi anak-anaknya dari hal apapun yang bisa menyakiti fisik maupun batin kami. Mama yang selalu setia menemani kami belajar dan membantu kami saat kami kesulitan membuat PR. Mama yang tak pernah pernah mengeluh merawat anak-anaknya yang sakit,meski pada saat yang bersamaan Mama juga sedang sakit. Mama selalu mendahulukan keluarga daripada dirinya sendiri.

Mamaku memang tak secantik bidadari surga,tapi Mama jauh lebih indah dibandingkan malaikat terindah yang pernah tercipta.

kata-kata sarat hikmah,tatapan penuh kasih dan belaian lembut Mama yang kini selalu aku rindukan.

Mama,betapa berat perjuanganmu selama ini,betapa banyak pengorbananmu yang belum mampu kubalas hingga saat ini.

kini,lidahku kelu tak mampu lagi merangkai kata untuk mengungkapkan betapa berartinya mama untukku.

takkan pernah habis ungkapan untuk menyatakan kekagumanku pada sosok mama,takkan pernah ada yang mampu menggantikannya.

mama yang sabar saat anak-anaknya berbuat nakal,mama yang setiap shalatnya menadahkan tangan memohon kebahagiaan dan kesuksesan untuk hidup anak-anaknya. mama,oh mama apalagi yang aku cari? semua sudah ada pada dirimu,maafkan aku yang sering melawan perintahmu.

sungguh,aku ingin membahagiakanmu sebelum aku mencari kebahagiaanku sendiri.
mama adalah malaikatku,mama adalah segalanya bagiku,mama menempati posisi kedua dihatiku setelah Allah SWt. tak pernah aku berhenti bersyukur karena Allah telah menganugerahkanku seorang Mama yang lebih indah dari malaikat.

dan inilah salah satu bukti bahwa mama memang malaikat terindah yang dikirim Allah untukku di dunia ini:

suatu sore aku mengobrol dengan mama melalui telepon
Mama: gimana kabar,nak?
Aku : baik Ma
Akupun bercerita tentang kegiatanku disini.
Aku: Ma,tahu tidak. semenjak disini(Jakarta) aku juga sering jalan-jalan ke luar kota. Kemarin aja aku ke Bogor.
Mama: jalan-jalan yang gak ada gunanya ya?
Aku: enggaklah Ma,itu jalan-jalan dalam rangka mempererat silaturahmi antar sesama penerima beasiswa. Lagian gak mungkin aku jalan-jalan yang gak penting,karena kan sayang di ongkosnya. Hehe. Oiya Ma, aku disini sering ketemu artis,menteri,bahkan ketemu anggota DPR juga pernah.
Mama: lalu gimana perasaan kamu mengalami itu semua?
Aku : rasanya miris Ma,karena aku merasakan semuanya itu hanya sendirian. Aku pengen merasakan semua itu bersama Mama,ayah,adik-adik dan seluruh keluarga yang lain.
Mama: ya sudah,untuk sekarang kamu dulu aja yang menikmati semua itu. Nanti kalau kamu sudah sukses,baru kamu bisa mengajak Mama dan keluarga yang lain untuk merasakan itu semua.
Aku: (terharu menahan tangis) ya mudah-mudahan ya Ma,terus doain aku ya Ma.(tak terasa airmataku telah menetes,namun aku berusaha keras menahan agar jangan sampai isakku terdengar Mama,aku menutupinya dengan tertawa-tawa)
Mama: iya,Mama selalu mendoakanmu. Tapi,kamu jangan sering-sering nelepon Mama,nanti kamu kuliahnya gak konsen lagi.
Aku: wah,justru dengan sering menelepon Mama maka aku akan semakin semangat belajar karena aku ingat ada Mama yang selalu mendoakan agar aku sukses.(kataku sedikit menggombal untuk menutupi perasaan hati yang sebenarnya.)
Mama: tentu saja nak,Mama hanya bisa berdoa  buat kamu. Mama gak bisa memberikan apa-apa selain doa,lagipula bukan cuma Mama yang mendoakan kamu nak. Tapi keluarga yang lain juga turut mendoakan agar kamu sukses.
Aku: benarkah Ma?
Mama: iya benar. Nak,sudah dulu ya. Ini adikmu minta dibikinin susu botol.
Aku: baiklah Ma,assalamualaikum.
Mama: walaikumsalam

Klik,telepon pun di tutup. Airmataku pun semakin menetes. Begitu tulusnya kasih Mama padaku,yang senantiasa mendoakan agar aku sukses tanpa pamrih. Dan kerinduan di hatiku semakin menjadi,cintaku pun semakin besar kepada Mama,hatiku berbisik lirih. Sayangilah dan cintailah Mamaku juga papaku ya Allah,sebagaimana mereka  senantiasa mencintaiku tanpa pamrih. Karena mungkin seumur hidup aku gak akan bisa membalas jasa-jasa mereka yang tak ternilai.
takkan impas dengan kata-kata indah
takkan lunas dengan emas ataupun permata
aku mencintaimu Mama
sekarang dan selamanya
takkan pernah terganti

1 komentar:

  1. wah, kok aku baru tahu yah tulisanku masuk disini...
    hehe
    udah lama banget nih. setahun yang lalu.
    tapi kok aku sama sekali gak tahu ini dimuat? mengapa tak ada pemberitahuan padaku? dan aku juga gak dapet buku Rumah Seribu Malaikatnya??????
    kenapa ????

    BalasHapus